Batusangkar, 13 Mei 2024 – Bencana alam berupa banjir bandang dan longsor telah melanda sebagian wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu malam (11/5/2024), membawa duka mendalam bagi masyarakat sekitar yang terdampak bencana alam. Kejadian ini mengakibatkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan kerugian materil yang significant.
Saat ini di ketahui baik media sosial maupun media televisi, wilayah sumatera barat terdampak banjir bandang atau yang dikenal dengan istilah “galodo“ menerjang beberapa daerah di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang. Banjir ini diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam pada malam hari, ditambah dengan luapan air sungai yang tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
Penari Lintas Community melalui Group WA Pusat dan Daerah, terus memonitor dan berbagi kabar situasi terkini di lapangan, khususnya daerah Batusangkar – Tanah Datar. Karena ada pihak keluarga dari member PLC DPD Kampar di ketahui bernama Om Marco Divao yang telah kehilangan rumah beserta keluarga atau terkena dampak musibah dari bencana alam di Batusangkar.
Dari pantaun rekan rekan di PLC baik melalui kabar FB Group dan WA Group, DPD PLC Kampar saat menerima informasi musibah terdampak kepada member PLC, langsung menuju kampung halaman Om Marco untuk menemani dan membantu prncaharian keluarga yang hilang, di bantu oleh beberapa rekan PLC dari Batusangkar khususnya respon cepat sesama member PLC untuk mmebantu dan peduli kepada sesama keanggotaan PlC, dengan mengunjungi rumah duka dan memberi bantuan sedikit rejeki semoga terbantu untuk keluarga ynag kena musibah. Dokumentasi kunjungan pemakaman Alhamdulillah keluarga sudah di temukan dan di semayamkan.
Longsor juga terjadi di beberapa titik di sepanjang jalan lintas Sumatera Barat, terutama di daerah Kelok 9, lembah anai Padang Panjang dan Sitinjau Lauik. Longsor ini menyebabkan akses jalan terputus dan menghambat aktivitas masyarakat saat melintas.
Tim SAR gabungan dari berbagai instansi terkait, seperti Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri, termasuk juga team sukarelawan yang penanganan bencana, masih terus melakukan pencarian korban yang masih hilang. Hingga Senin pagi (13/5/2024),
saat ini dari beberapa sumber di media dan rekan rekan dari penari lintas comnunity yang ada di daerah terdampak turut membantu, telah ditemukan 52 korban jiwa meninggal, dan 17 orang kehilangan di empat daerah yang terdampak.
Pemerintah daerah setempat telah mengambil langkah-langkah darurat untuk membantu para korban bencana, seperti menyediakan tempat pengungsian, kebutuhan makanan dan logistik, serta layanan kesehatan. Bantuan dari berbagai pihak juga terus mengalir untuk membantu para korban.
Ketua PLC Pusat Ali Mukti SH, M,Kn saat di konfirmasi via WhatApps, mengatakan “Bencana alam ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya bencana alam, dan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Mari kita doakan bersama agar para korban yang masih hilang dapat segera ditemukan, dan agar para korban bencana dapat segera mendapatkan bantuan dan pemulihan.
Berikut beberapa informasi penting terkait bencana alam di Sumatera Barat:
Jumlah korban jiwa Meninggal: 52 orang (hingga 13 Mei 2024) Pukul 19 WIB
Jumlah korban jiwa Hilang: 17 orang (hingga 13 Mei 2024) Pukul 19 WIB
Daerah terdampak: Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang
*Penyebab: Banjir bandang (galodo) dan longsor
*Upaya yang dilakukan: Pencarian korban, evakuasi warga, pemberian bantuan darurat
(Sumber informasi:)
Psko DVI Polda Sumatera Barat
Mari kita bantu saudara-saudara kita di Sumatera Barat yang terkena dampak bencana alam ini.
*Donasi: Anda dapat menyalurkan donasi melalui lembaga resmi atau organisasi kemanusiaan yang terpercaya.
*Doa: Doakan agar para korban segera ditemukan dan agar para korban bencana dapat segera mendapatkan bantuan dan pemulihan.
Bersama-sama, kita bisa membantu! pray for Sumatera Barat